PT. Lari Terus Memproduksi Sepatu Olahraga dengan Kinerja Keuangan yang Terus Meningkat Dari Tahun ke Tahun

Daftar Isi

PT. Lari Terus Memproduksi Sepatu Olahraga dengan Kinerja Keuangan yang Terus Meningkat Dari Tahun ke Tahun

PT. Lari Terus memproduksi sepatu olahraga dengan kinerja keuangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Anda sebagai manajer penjualan PT Lari Terus sering mendapat pujian dari manajer puncak terkait kinerja ini.

Namun, ketika ada manajer puncak yang baru, Anda justru tidak mendapat pujian atas prestasi tersebut. Manajer puncak yang baru ini justru meminta dibuatkan laporan kinerja non-keuangan untuk benar-benar menentukan apakah kinerja Anda memang betul baik atau tidak.

Berdasarkan kasus ini, jawablah pertanyaan berikut:

a. Menurut Anda, mengapa manajer puncak yang baru menginginkan adanya laporan kinerja non-keuangan? Apakah kinerja keuangan saja tidak cukup? Jelaskan alasan Anda.

b. Adakah kelemahan evaluasi dengan menggunakan laporan kinerja keuangan saja? Jika ada, jelaskan.

c. Buatlah balance scorecard pada Departemen Penjualan tempat Anda bertanggungjawab sebagai Manajer Penjualan.

PT. Lari Terus adalah perusahaan yang dikenal memproduksi sepatu olahraga dengan kinerja keuangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai seorang manajer penjualan, Anda sering mendapat pujian atas keberhasilan ini. Namun, kedatangan manajer puncak baru membawa tantangan baru: permintaan laporan kinerja non-keuangan untuk melengkapi evaluasi.

Artikel ini membahas jawaban atas pertanyaan terkait kasus tersebut, menguraikan pentingnya laporan non-keuangan, kelemahan evaluasi berbasis keuangan saja, serta rancangan Balance Scorecard (BSC) untuk Departemen Penjualan.


Mengapa Manajer Puncak Baru Menginginkan Laporan Kinerja Non-Keuangan?

Kinerja keuangan memang penting, tetapi sering kali tidak cukup untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang keberhasilan perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajer puncak baru menginginkan laporan non-keuangan:

1. Indikator Keberlanjutan Bisnis

  • Kinerja keuangan hanya mencerminkan hasil masa lalu dan tidak selalu menunjukkan keberlanjutan bisnis di masa depan.

  • Indikator non-keuangan seperti kepuasan pelanggan, loyalitas konsumen, dan inovasi produk memberikan wawasan lebih dalam tentang potensi jangka panjang perusahaan.

2. Pengukuran Efisiensi dan Proses Internal

  • Laporan keuangan sering kali tidak mencakup seberapa efisien proses internal perusahaan.

  • Metrik seperti kecepatan pengiriman, produktivitasi tim penjualan, atau rasio penjualan ulang memberikan gambaran yang lebih lengkap.

3. Fokus pada Pelanggan dan Kualitas

  • Kepuasan pelanggan dan kualitas layanan adalah elemen penting yang tidak tercermin dalam angka finansial.

  • Manajer puncak ingin memastikan bahwa kinerja keuangan tidak dicapai dengan mengorbankan kualitas produk atau pengalaman pelanggan.

4. Evaluasi Holistik

  • Dengan melibatkan metrik non-keuangan, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja secara komprehensif, mencakup aspek-aspek seperti kesejahteraan karyawan, reputasi merek, dan inovasi produk.


Kelemahan Evaluasi dengan Laporan Kinerja Keuangan Saja

Evaluasi berbasis laporan keuangan memiliki sejumlah kelemahan yang signifikan:

1. Fokus pada Masa Lalu

  • Laporan keuangan hanya mencerminkan hasil masa lalu, tanpa memberikan gambaran tentang prospek masa depan.

  • Faktor penting seperti pengembangan produk baru atau potensi pertumbuhan pasar tidak terlihat.

2. Mengabaikan Kepuasan Pelanggan

  • Tingkat penjualan yang tinggi mungkin berasal dari promosi besar-besaran yang tidak berkelanjutan.

  • Kepuasan pelanggan yang rendah tidak akan terdeteksi hanya melalui laporan keuangan.

3. Tidak Mencerminkan Efisiensi Operasional

  • Masalah seperti keterlambatan pengiriman atau tingkat pengembalian produk tidak tercatat dalam laporan keuangan.

  • Efisiensi proses operasional adalah kunci keberhasilan jangka panjang.

4. Kurangnya Fokus pada Sumber Daya Manusia

  • Motivasi karyawan, tingkat pelatihan, dan kepuasan tim tidak tercermin dalam laporan finansial.

  • Sumber daya manusia adalah aset penting yang membutuhkan perhatian khusus.


Balance Scorecard untuk Departemen Penjualan PT. Lari Terus

Untuk mengevaluasi kinerja secara holistik, berikut adalah rancangan Balance Scorecard (BSC) yang mencakup empat perspektif utama:

1. Perspektif Keuangan

  • Tujuan Strategis: Meningkatkan pendapatan dan profitabilitas.

  • Indikator Kinerja Utama (KPI):

    • Pertumbuhan penjualan tahunan (≥ 10% per tahun).

    • Laba bersih dari penjualan (≥ 15% dari total pendapatan tahunan).

2. Perspektif Pelanggan

  • Tujuan Strategis: Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

  • KPI:

    • Skor kepuasan pelanggan (≥ 90%).

    • Tingkat pembelian ulang pelanggan (≥ 50% pelanggan melakukan pembelian berulang).

3. Perspektif Proses Internal

  • Tujuan Strategis: Meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.

  • KPI:

    • Waktu respons keluhan pelanggan (≤ 24 jam).

    • Tingkat keluhan pelanggan (≤ 5% dari total transaksi).

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

  • Tujuan Strategis: Mengembangkan kompetensi tim penjualan.

  • KPI:

    • Jumlah pelatihan per karyawan (≥ 3 pelatihan per tahun).

    • Skor kepuasan karyawan (≥ 85%).


Kesimpulan

Permintaan laporan kinerja non-keuangan oleh manajer puncak baru PT. Lari Terus adalah langkah strategis untuk meningkatkan evaluasi kinerja perusahaan secara menyeluruh. Dengan memahami kelemahan laporan keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi aspek-aspek penting lain, seperti kepuasan pelanggan, proses internal, dan pengembangan sumber daya manusia.

Menggunakan alat seperti Balance Scorecard, Departemen Penjualan dapat memastikan kinerjanya terukur secara holistik, mencakup semua aspek yang mendukung keberhasilan jangka panjang. Pendekatan ini membantu PT. Lari Terus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjaga posisi sebagai pemimpin dalam industri sepatu olahraga.