Kenapa Anjing Bisa Jadi Hewan Haram dalam Islam? Penjelasan Lengkap yang Perlu Anda Ketahui
FOKUS TV - Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang cerdas, setia, dan sering dianggap teman terbaik manusia. Namun, dalam ajaran Islam, anjing memiliki status yang berbeda dibandingkan dengan hewan lainnya. Fokus.co.id akan membahas secara mendalam alasan di balik pandangan Islam mengenai anjing, mengapa ia dianggap najis, serta bagaimana hukum Islam memandang interaksi dengan hewan ini.
Asal-Usul Anjing dalam Perspektif Islam
Kisah Nabi Adam dan Anjing
Dalam sejarah penciptaan Nabi Adam, terdapat kisah menarik tentang bagaimana anjing pertama kali muncul. Dikutip dari berbagai sumber, kisah ini bermula saat iblis mengetahui bahwa Nabi Adam diciptakan sebagai makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dirinya. Rasa iri dan dengki iblis membuatnya meludahi tubuh Nabi Adam yang saat itu masih berupa tanah. Ludah tersebut jatuh di area pusar Nabi Adam.
Tak hanya berhenti di situ, iblis juga menghasut seekor kuda. Iblis berkata kepada kuda bahwa manusia dan keturunannya kelak akan menunggangi seluruh keturunan kuda. Mendengar hal ini, kuda marah dan hendak menginjak tubuh Nabi Adam. Namun, Allah memerintahkan malaikat untuk mengubah bagian tubuh Nabi Adam yang terkena ludah iblis menjadi seekor anjing. Anjing inilah yang kemudian mengejar kuda tersebut, melindungi Nabi Adam dari ancaman.
Hubungan Anjing dengan Manusia
Karena peristiwa ini, anjing dikenal sebagai makhluk yang setia kepada manusia. Sejak awal penciptaannya, anjing memiliki peran melindungi manusia. Namun, asal-usul anjing yang berasal dari ludah iblis menjadi alasan utama mengapa hewan ini dianggap najis dalam Islam.
Kenapa Anjing Dianggap Najis dan Haram?
Hukum Najis pada Air Liur Anjing
Islam mengajarkan bahwa anjing adalah hewan yang najis, terutama pada air liurnya. Hal ini diperkuat oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
"Barangsiapa yang memelihara anjing, kecuali anjing untuk menjaga ternak, berburu, dan bercocok tanam, maka pahalanya akan berkurang setiap satu hari sebanyak satu qirath." (HR Muslim dan Abu Dawud).Dari hadits ini, terlihat bahwa meskipun anjing dianggap najis, memelihara anjing untuk kebutuhan tertentu diperbolehkan, asalkan tidak melanggar batasan yang telah ditetapkan.
Mengapa Allah SWT Menciptakan Anjing Jika Haram?
Banyak yang bertanya, kenapa Allah SWT menciptakan anjing jika hewan ini dianggap haram? Jawabannya terletak pada manfaat yang diberikan oleh anjing. Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan tujuan dan hikmah tertentu. Anjing memiliki kecerdasan dan keahlian yang luar biasa, sehingga dapat membantu manusia dalam berbagai cara, seperti:
- Menjadi penjaga rumah.
- Sebagai anjing pelacak atau pencari jejak.
- Membantu berburu.
- Melindungi ternak.
Namun, Islam mengingatkan agar interaksi dengan anjing dilakukan dengan hati-hati, mengingat status najisnya.
Bagaimana Hukum Memelihara Anjing dalam Islam?
Kapan Memelihara Anjing Diperbolehkan?
Memelihara anjing tidak sepenuhnya dilarang dalam Islam. Ada kondisi tertentu di mana memelihara anjing diperbolehkan, yaitu:
- Untuk menjaga keamanan rumah.
- Sebagai teman berburu.
- Untuk melindungi ladang atau ternak.
Namun, anjing tidak boleh dipelihara hanya untuk kesenangan atau ditempatkan di dalam rumah. Hal ini berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang terdapat anjing di dalamnya.
Cara Membersihkan Najis Anjing
Jika seseorang terkena air liur anjing, Islam mengajarkan tata cara membersihkan najisnya, yaitu dengan membasuh bagian yang terkena sebanyak tujuh kali, salah satunya menggunakan tanah atau sesuatu yang memiliki sifat abrasif. Ini menunjukkan betapa seriusnya status najis dari anjing dalam pandangan Islam.
Apa Hikmah di Balik Larangan Memelihara Anjing?
Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesucian
Larangan terhadap anjing dalam Islam sebenarnya berkaitan dengan ajaran untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga tubuh, pakaian, dan tempat tinggal dari najis, terutama saat melaksanakan ibadah.
Menghindari Kerugian Spiritual
Hadits yang menyebutkan berkurangnya pahala bagi orang yang memelihara anjing tanpa alasan yang diperbolehkan juga menjadi pengingat agar umat Muslim tidak sembarangan memelihara hewan ini. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual.
Kesimpulan: Anjing dalam Perspektif Islam
Kenapa anjing bisa jadi hewan haram dalam Islam merupakan pertanyaan yang sering muncul, terutama di kalangan generasi muda. Penjelasan ini menunjukkan bahwa meskipun anjing memiliki banyak manfaat dan peran penting dalam kehidupan manusia, Islam menetapkan batasan tertentu dalam berinteraksi dengannya.
Allah SWT menciptakan anjing dengan hikmah dan manfaatnya, tetapi umat Muslim diingatkan untuk mematuhi hukum syariat terkait hewan ini. Dengan menjaga keseimbangan antara memanfaatkan kemampuan anjing dan menjalankan ajaran Islam, kita dapat menghormati ciptaan Allah tanpa melanggar batasan yang telah ditetapkan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang pandangan Islam terhadap anjing. Untuk artikel edukasi menarik lainnya, kunjungi Fokus.co.id!