Ciri-Ciri Majas Retorika serta Contoh Kalimatnya

Daftar Isi

Ciri-Ciri Majas Retorika serta Contoh Kalimatnya

Mempelajari ciri-ciri majas retorika serta contoh kalimatnya dapat membantu pengajar, orang tua siswa, dan siswa memahami salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang pengertian majas retorika, ciri-ciri, dan contoh penerapannya.


Apa Itu Majas Retorika?

Majas retorika adalah salah satu bentuk dari majas penegasan, yaitu gaya bahasa yang bertujuan untuk mempertegas suatu hal dalam kalimat yang disampaikan. Ciri khas majas ini adalah penggunaan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban, karena fungsinya hanya untuk menegaskan maksud pembicara.

Selain majas retorika, ada banyak jenis majas penegasan lain, seperti:

  • Majas pararima
  • Apofasis
  • Inversi
  • Enumerasio
  • Elipsis
  • Koreksio
  • Paralelisme
  • Aliterasi
  • Antiklimaks

Namun, dalam artikel ini FOKUS akan membahas khusus tentang majas retorika.


Ciri-Ciri Majas Retorika

Untuk mengenali majas retorika, ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan:

  1. Berupa kalimat tanya yang bersifat menegaskan.
    Kalimat yang disampaikan hanya bertujuan untuk memberikan efek atau penekanan terhadap sesuatu, bukan meminta jawaban.

  2. Tidak memiliki jawaban eksplisit.
    Kalimat retorika sering kali sudah menjawab pertanyaan itu sendiri atau tidak mengharapkan jawaban karena maksudnya hanya untuk menegaskan.

  3. Digunakan lebih sering dalam percakapan sehari-hari.
    Meski dapat ditemukan dalam karya sastra, penggunaan majas retorika lebih umum dijumpai dalam dialog sehari-hari.

  4. Tidak mengikuti struktur kalimat tertentu.
    Tidak ada aturan baku untuk bentuk kalimat dalam majas ini, selama berfungsi sebagai penegasan.

  5. Penanya dan penerima pertanyaan sudah memahami jawabannya.
    Biasanya, baik penanya maupun orang yang ditanya sudah mengetahui jawaban dari kalimat yang diutarakan.

Contoh:

Kalimat “Apakah kita bisa hidup tanpa makan dan minum?” adalah contoh majas retorika karena tidak memerlukan jawaban nyata. Maksud kalimat tersebut adalah menegaskan pentingnya makan dan minum untuk hidup.


Contoh Penggunaan Majas Retorika dalam Kalimat

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan majas retorika dalam berbagai situasi:

  1. Apa kamu akan diam saja melihat temanmu jadi korban perundungan?

    • Menegaskan agar seseorang tidak pasif melihat ketidakadilan.
  2. Apa kamu tidak punya otak? Begini saja tidak bisa mengerjakannya.

    • Sebuah sindiran yang menegaskan ketidakpuasan.
  3. Seharian ini kamu belum makan, kamu lapar atau tidak?

    • Menekankan pentingnya makan di waktu tertentu.
  4. Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?

    • Menyiratkan bahwa semua orang akan senang dengan kemenangan.
  5. Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?

    • Menegaskan bahwa kebanyakan orang menginginkan kekayaan.
  6. Apakah kita bisa hidup sendiri setelah lahir?

    • Mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
  7. Mau pergi kerja ya?

    • Menegaskan rencana seseorang untuk bekerja.
  8. Wah, cuacanya bagus ya?

    • Mengungkapkan rasa puas terhadap kondisi cuaca.
  9. Apa bisa kita hidup tanpa makan dan minum?

    • Penegasan tentang pentingnya kebutuhan pokok.
  10. Bukankah kau ingin menjadi inspirasi bagi orang lain lewat tindakan positif?

    • Memotivasi seseorang untuk berbuat baik.

Kesimpulan

Majas retorika merupakan gaya bahasa yang efektif untuk menegaskan ide atau perasaan dalam komunikasi. Ciri utamanya adalah berbentuk kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban nyata. Penggunaannya banyak ditemui dalam percakapan sehari-hari karena sifatnya yang santai dan lugas.

Dengan memahami ciri-ciri majas retorika serta contoh kalimatnya, FOKUS percaya Anda dapat mengidentifikasi dan menerapkannya dengan lebih baik, baik dalam percakapan maupun tulisan.

Coba Jawab!

Apa fungsi dari majas retorika?
Petunjuk: Perhatikan bagian yang membahas fungsi majas retorika di atas!